Pernah gak kalian mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari? Kalian pasti penasaran kan apa yang membuat tubuh kita kesulitan tidur? Nah di artikel ini akan membahas informasi tentang insomnia.
Berdasarkan (DSM-V, 2013) Insomnia merupakan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi pola tidur kita yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur dan tidur yang tidak cukup. Hal tersebut dapat mengganggu aktivitas atau kegiatan sehari-hari bahkan memiliki dampak jangka panjang maupun pendek. Dampak jangka panjang dapat menimbulkan penyakit hipertensi, dislipidemia, kardiovaskular, masalah berat badan, sindrom metabolik, diabetes melitus tipe dua dan kanker kolerektal. Sedangkan dampak jangka pendek dapat meningkatkan responsivitas terhadap stres, nyeri somatik, penurunan kualitas hidup, tekanan emosional, gangguan mood, defisit kognitif, memori dan kinerja (Bastian et al., 2023).
Pada Insomnia terdapat ciri-ciri yaitu kurangnya jumlah, kualitas atau waktu tidur individu. Hal tersebut dapat mengganggu perkembangan serta pertumbuhan fisik, emosional, kognitif dan sosial orang dewasa. Salah satu contoh kurangnya tidur dapat membuat kita sensitif dengan suara dan suasana yang ramai, akhirnya kita akan mudah marah dan merasa terganggu. Oleh karena itu, individu harus tidur yang cukup.
Kemenkes (2018) mengurutkan kebutuhan tidur sesuai usia dari usia bayi hingga lansia yang meliputi
- Usia 0-1 tahun : 14-18 jam
- Usia 1-18 bulan : 12-14 jam
- Usia 3-6 tahun : 11-13 jam
- Usia 6-12 tahun : 10 jam
- Usia 12-18 tahun : 8-9 jam
- Usia 18-40 tahun : 7-8 jam
- Lansia : Cukup 6-7 jam
Berdasarkan pada hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC) mayoritas atau 46,2% responden indonesia tidur antara 4-6 jam dalam semalam, 34,9% responden tidur antara 6-8 jam, 14,4% responden tidur antara 2-4 jam, 2,9% responden tidur lebih dari 8 jam dan 1,7% responden kurang dari 2 jam per malam.
Survei yang dilakukan oleh Kurious – Katadata terdapat 875 responden diseluruh indonesia dengan 52,1% berjenis kelamin laki-laki dan 47,9% berjenis kelamin perempuan. Dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan berasal dari kelompok usia antara 35-44 tahun dengan persentase 33,3%, usia antara 25-34 tahun dengan persentase 31% dan usia antara 45-54 tahun dengan persentase 21,5%.
Nah, dari informasi terkait insomnia tersebut, teman-teman bisa lebih aware dengan mengatur pola tidur agar kalian tetap sehat dan aktivitas yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar. Serta, kita dapat meregulasi emosi kita dengan baik. Semoga informasi terkait insomnia ini membantu ya guys! Mari Hidup Optimal bersama Lestari dengan mulai memperbaiki waktu tidur kalian.
Jika kamu mengalami permasalahan tidur berkepanjangan, tidak mampu untuk menyelesaikan sendiri serta menganggu aktivitas sehari-harimu, kamu dapat langsung klik icon WhatsApp di pojok kiri bawah dan terhubung ke Admin Layanan kami!
Referensi :
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). American Psychiatric Association.
Annur, C.M. (2023). Durasi Tidur Responden dalam Semalam (Juni 2023). Katadata Media Network. https://databoks.katadata.co.id/layanan-konsumen-kesehatan/statistik/2acdcc341b0a99d/berapa-lama-durasi-tidur-orang-indonesia-ini-hasil-surveinya
Bastian, M. A., & Trusda, S. A. D. (2023). Hubungan Kualitas Tidur dengan Derajat Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tingkat Pertama. In Bandung Conference Series: Medical Science (Vol. 3, No. 1).
Kemenkes (2018). Kebutuhan Tidur sesuai Usia. Penyakit Tidak Menular Indonesia. https://p2ptm.kemkes.go.id/infograpic-p2ptm/obesitas/kebutuhan-tidur-sesuai-usia