Menjadi seorang Ibu memang bukan sebuah perkara mudah. Mulai dari masa kehamilan, melahirkan, hingga setelah melahirkan, semua prosesnya memiliki tantangannya masing-masing. Kali ini kita akan bahas hal-hal yang mempengaruhi kesehatan mental seorang Ibu setelah ia melahirkan. Yuk disimak penjelasannya!
Pengalaman Melahirkan
Ibu yang memiliki pengalaman melahirkan yang relatif mudah, cenderung akan memiliki kesehatan mental yang baik. Hal ini pada akhirnya juga akan berdampak pada sikap yang lebih menyenangkan terhadap bayi yang baru dilahirkannya. Sementara Ibu yang memiliki pengalaman melahirkan yang relatif sulit, cenderung akan masalah pada kesehatan mentalnya. Hal ini salah satunya juga dipengaruhi oleh kondisi fisik setelah proses melahirkan. Ibu dengan pengalaman melahirkan yang sulit, cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa pulih. Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh pada kesehatan mental Ibu.
Kekhawatiran tentang ‘Kenormalan’ Bayi
Ibu yang baru saja melahirkan, terutama pada pengalaman kehamilan pertama, akan cenderung memiliki kecemasan tentang kenormalan bayi. Hal ini kerap membuat Ibu stress. Mereka akan memikirkan tentang kelengkapan anggota tubuh anak, kesempurnaan sistem anggota tubuh anak, dan lain sebagainya. Ibu dengan bayi yang harus dirawat di rumah sakit setelah dilahirkan juga cenderung mengalami kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan Ibu lainnya.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dari Ibu yang baru saja melahirkan juga berhubungan dengan kesehatan mental seorang Ibu. Kekhawatiran kerap kali timbul pada Ibu yang mengalami kesulitan dalam memenuhi biaya persalinan yang dibutuhkan. Terlebih lagi pada mereka yang memiliki kondisi khusus dalam dan setelah proses persalinan. Kondisi khusus yang dimaksud adalah perlunya Tindakan pembedahan Caesar, perlunya tindakan operasi, perlunnya perawatan khusus lanjutan pada bayi prematur dan lain sebagainya. Kondisi ini tentu akan berpengaruh pada kesehatan mental pada Ibu.
Persaingan Tugas sebagai Orangtua
Stress yang dialami oleh Ibu yang baru saja melahirkan juga kerap kali disebabkan oleh adanya ‘persaingan’ secara tidak langsung mengenai tugas sebagai Orangtua. Hal ini bisa datang dari teman, tetangga, bahkan keluarga sekalipun. Misalnya saja pada Ibu-Ibu yang baru saja memiliki pengalaman pertama melahirkan. Secara tidak langsung mereka kerap merasakan adanya ‘persaingan’ dengan sesama Ibu-Ibu yang juga baru pertama kali melahirkan. Proses saling bertukar strategi dalam mengurus bayi secara sadar maupun tidak sadar kerap memberikan tekanan tersendiri pada para Ibu. Selain itu ada pula tekanan yang datang dari proses berbagi pengalaman dari mereka yang sudah lebih dahulu memiliki pengalaman melahirkan. Terdapat beberapa mereka yang sudah lebih dahulu memiliki pengalaman melahirkan merasa lebih ‘berpengalaman’ sehingga cenderung mengritik hal yang dilakukan oleh Ibu baru yang tidak sesuai dengan pengalaman mereka sebelumnya. Kondisi yang terjadi ini tentu juga akan mempengaruhi kesehatan mental Ibu.
Menjadi Ibu memang bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Jadi, sudah seharusnya kita mendukung Ibu-Ibu yang ada di sekitar kita, khusus nya mereka yang baru saja melahirkan. Memberikan dukungan tidak harus berupa materi loh, dukungan moral pun sudah terasa sangat cukup. Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya!
Refrensi:
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.