Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Perkembangan Diri Anak?

Sebagai orang tua, Moms pasti selalu mengamati proses tumbuh dan kembang anak, bukan? Moms juga pastinya menginginkan anak bertumbuh kembang menjadi pribadi yang baik. Jangan khawatir Moms, dengan mengetahui berbagai macam aspek perkembangan pada anak usia dini, kalian dapat membantu dan mendampingi anak dalam melewati setiap proses perkembangannya looh. Yuk kenali lebih dalam tentang perkembangan anak!

Mengenal Perkembangan Anak

Sebelum mengetahui berbagai macam aspek perkembangan pada anak, ada baiknya kita mengenal apa itu perkembangan anak. Perkembangan anak dapat didefinisikan sebagai urutan perubahan fisik, bahasa, pikiran, dan emosi yang terjadi pada diri anak sejak lahir hingga awal masa dewasa.

Perkembangan ditunjukkan dengan perubahan yang bersifat sistematis yaitu saling mempengaruhi antar aspek yang satu dengan yang lain, bersifat progresif yaitu perubahan yang terjadi terus meningkat dan mendalam, dan berifat berkesinambungan yaitu perubahan yang berlangsung secara teratur dan urut.

Selama proses ini seorang anak pada awalnya akan bergantung pada orang tua/ pengasuh yang kemudian dapat berubah menjadi pribadi yang lebih mandiri. Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor genetik (gen yang diturunkan dari orang tuanya) dan peristiwa selama kehidupan prenatal. Hal ini juga dipengaruhi oleh fakta lingkungan dan kemampuan belajar anak.

 

Nah setelah mengetahui apa itu perkembangan anak, sekarang kita akan membahas apa saja aspek-aspek dalam perkembangan anak..

Aspek-aspek perkembangan anak:

Adapun aspek-aspek dalam perkembangan anak terbagi dalam 5 area, diantaranya:

  • Perkembangan fisik

Perubahan ukuran, bentuk, dan kematangan fisik tubuh, termasuk kemampuan fisik dan koordinasi. Terbagi menjadi motorik kasar, yaitu gerakan yang banyak menggunakan otot-otot kasar digunakan untuk melakukan aktivitas seperti berlari, memanjat, melompat atau melempar.

Kemudian terdapat gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang disebut motorik halus cenderung hanya digunakan untuk aktivitas menggambar, meronce, menggunting, menempel atau melipat.

  • Perkembangan intelektual/ kognitif

Kognitif mempunyai pengertian yang luas mencakup kemampuan berfikir dan mengamati. Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebahagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan mengingat dan berfikir.

Adapun contoh perkembangan kognitif diantara lain seperti pembelajaran dan penggunaan bahasa; kemampuan untuk bernalar, memecahkan masalah, dan mengorganisasikan ide-ide; hal ini berkaitan dengan pertumbuhan fisik otak.

  • Bahasa

Bahasa adalah salah satu cara yang utama untuk mengekspresikan pikiran, dan dalam seluruh perkembangan, pikiran selalu mendahului bahasa. Bahasa dapat membantu perkembangan kognitif. Bahasa dapat mengarahkan perhatian anak pada benda-benda baru atau hubungan baru yang ada di lingkungan, mengenalkan anak pada pandangan-pandangan yang berbeda dan memberikan informasi pada anak.

  • Sosial-Emosional

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sedangkan emosi adalah suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan.

  • Moral dan spiritual

Mengembangkan pemahaman terhadap anak tentang benar dan salah, dan perubahan perilaku yang disebabkan oleh pemahaman tersebut biasanya disebut dengan hati nurani. Dengan memiliki pengetahuan moral anak dapat melakukan kontrol terhadap perilakunya sesuai dengan moral.

Selanjutnya kita akan melihat beberapa tugas perkembangan pada tahap usia-usia tertentu..

Usia

Tugas Perkembangan

Lahir – 18 Bulan

 

Fokusnya adalah mengembangkan kepercayaan. Pencapaian ini sangat tergantung pada orang tua atau pengasuh (seperti kehangatan, makanan, pelukan, stimulasi). Karena kepercayaan adalah pondasi utama untuk semua hubungan, setiap aspek perkembangan (fisik, intelektual, sosial, emosional, dan moral) kemungkinan besar akan terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa pada tahap ini.
18 Bulan – 3 Tahun

 

Anak mulai belajar tentang batasan (kompor panas, penggunaan benda, tangga, jalan). Anak mudah marah; suka menegaskan dirinya sendiri, dan kata favoritnya adalah “TIDAK!” Periode ini terutama terkait dengan pertumbuhan fisik, terutama kemampuan berjalan, berlari, memanjat, dan mengontrol eliminasi.
3 – 7 Tahun

 

Tugas utama anak adalah mengembangkan rasa realitas yang berbeda dari fantasi. Di periode ini juga anak sedang mengembangkan kreativitasnya yang tinggi. Ada kebutuhan yang kuat untuk membuat perbedaan antara apa yang nyata dan apa yang dibayangkan.
7 – 12 Tahun

 

Tugas anak adalah mengembangkan pengambilan keputusan dan minat, serta kemampuan yang meletakkan dasar untuk keputusan di masa depan. Kebutuhan anak berkisar pada tugas, hobi, dan kegiatan yang berorientasi pada keterampilan. Persahabatan dengan teman sebaya, terutama sesama jenis, adalah penting untuk menumbuhkan sosioemosionalnya. Di periode ini pula anak mulai meningkatkan rasa persaingan dengan sebayanya.
12 – 18 tahun Anak memiliki dua tugas utama, yaitu menciptakan identitas pribadi berdasarkan integrasi nilai-nilai dan rasa diri, dan membangun identitas dalam hubungannya dengan masyarakat, lawan jenis, gagasan, masa depan. Anak juga mulai merasa lebih mandiri. Hal ini dapat menciptakan ketegangan dengan keluarga atas batasan, nilai, tanggung jawab, teman, dan rencana untuk masa depan.

 

Mengapa perkembangan anak penting?

Mengamati dan memantau perkembangan anak adalah alat penting untuk memastikan bahwa anak-anak memenuhi ‘tonggak perkembangan’ mereka. Tonggak perkembangan bertindak sebagai pedoman yang berguna untuk perkembangan yang ideal.

Dengan memeriksa kemajuan perkembangan anak pada penanda usia tertentu terhadap kerangka waktu yang berubah-ubah, memungkinkan ‘checklist‘ untuk memastikan bahwa anak tersebut kira-kira ‘di jalur’ untuk usia mereka. Pemeriksaan tonggak perkembangan ini dapat membantu dalam deteksi dini setiap hambatan dalam perkembangan. ‘Pemeriksaan’ ini biasanya dilakukan melalui layanan anak/ibu dan Dokter Anak, dan kemudian melalui penilaian keterampilan prasekolah dan sekolah.

Deteksi sedini mungkin dan pengobatan intervensi dini jika sesuai dapat membantu dalam meminimalkan dampak hambatan perkembangan anak. Checklist atau bagan tonggak perkembangan digunakan sebagai panduan tentang apa yang ‘normal’ untuk rentang usia tertentu dan dapat digunakan untuk menyoroti area mana seorang anak mungkin tertunda.

Namun, penting untuk disadari bahwa meskipun perkembangan anak memiliki urutan yang dapat diprediksi, semua anak memiliki keunikan dalam perjalanan perkembangan mereka dan kerangka waktu mereka memenuhi banyak tonggak perkembangan.

Masalah dalam Perkembangan Anak

Masalah dalam perkembangan anak dapat timbul karena: genetika, keadaan prenatal, adanya diagnosis tertentu atau faktor medis, dan/atau kurangnya kesempatan atau paparan terhadap rangsangan yang membantu. Jika anda memang merasa ada yang berbeda dengan perkembangan anak anda, anda dapat mengkonsultasikannya ke profesional, seperti: dokter anak. psikolog atau terapis. Karena proses perkembangan anak melibatkan banyak keterampilan yang berkembang secara bersamaan, maka mungkin ada manfaat dalam berkonsultasi dengan banyak profesional.

Mengatasi hambatan perkembangan sangat penting untuk memaksimalkan kemudahan dan kecepatan perkembangan, meminimalkan kesenjangan yang terjadi antara kemampuan anak dan teman sebayanya, kepercayaan diri anak, serta frustrasi yang dapat dihadapi oleh orang tua anak atau pengasuh.

 

 

Referensi:

Kid Sense Child Development. (n.d.). Areas of Concern. Retrieved November 18, 2021, from Child Development and Diagnoses: https://childdevelopment.com.au/areas-of-concern/what-is-child-development/

Monks, F. J., Knoers, A. P., & Haditono, S. R. (2014). Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press

Santrock, J. W. (2012). Life-span development jilid 1. Jakarta: Erlangga

SUNY Resources Foundation. (n.d.). Child Development. Retrieved November 18, 2021, from https://depts.washington.edu/allcwe2/fosterparents/training/chidev/cd01.htm

+62822 5070 7020 (WA Pendaftaran Layanan)

+62813 3131 8121 (WA Admin Marketing)

biropsikologilestari@gmail.com

Senin - Jum’at 09 : 00 - 16 : 00
Sabtu 09 : 00 - 14 : 00
The Serenity No. 21 Nginden Semolo, Surabaya

Tentang Kami

Ikuti kami di

Copyright © 2024 Biro Psikologi Lestari.