Mengenali Burnout dan Cara Mengatasinya!

Stres merupakan hal yang wajar dirasakan oleh siapapun dan di kondisi apapun. Dari mulai berbagai umur maupun profesi dapat merasakan yang namanya stres. Hal ini biasanya berhubungan dengan  suatu pekerjaan dimana seseorang dituntut untuk melakukan suatu tugas akan tetapi hanya memperoleh tekanan dan tidak adanya apresiasi. Nah, ketika kondisi itu terus berkembang dan tidak teratasi sehingga penderitanya kehilangan minat dalam beraktivitas dan berinteraksi secara sosial, hal ini disebut sebagai burnout. Apa sih itu burnout? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya dibawah ini!

Burnout merupakan kelelahan fisik, emosional atau mental yang disertai penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain. Burnout dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu:

  1. Kelelahan, baik kelelahan secara fisik, emosional maupun mental yang mengacu pada perasaan stress. Kelelahan biasanya disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang berlebihan.
  2. Depersonalisasi atau sinisme, hal ini mengacu pada sikap apatis atau memisahkan diri dari pekerjaan dan orang-orang yang bekerja dengannya. Sehingga seseorang dapat kehilangan minat dan tidak merasakan makna dalam pekerjaannya.
  3. Berkurangnya efektivitas dalam bekerja akan mengacu pada berkurangnya perasaan efisiensi, pencapaian yang sukses dan pencapaian baik dalam pekerjaan seseorang.

Burnout dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan, gaya hidup dan kepribadian. Penyebab burnout dari faktor pekerjaan biasanya dikarenakan kurangnya apresiasi atas pekerjaan yang dilakukan, tuntutan pekerjaan yang berlebihan, lingkungan pekerjaan yang tidak sehat dan kacau, pekerjaaan yang monoton dan tidak menantang atau perasaan tidak memiliki kendali atas pekerjaan. Lalu burnout yang disebabkan oleh faktor gaya hidup adalah bekerja secara berlebihan sehingga tidak ada waktu istirahat, mengerjakan suatu tugas yang terlalu banyak dan tidak mendapat cukup bantuan dari orang lain, tidak adanya dukungan dan hubungan yg dekat dengan sekitar. Sedangkan kepribadian yang dapat berkontribusi dalam timbulnya burnout adalah kecenderungan sikap perfeksionis, pandangan pesimis terhadap diri sendiri dan dunia, kebutuhan memegang kendali dan keengganan untuk meminta bantuan kepada orang lain.

Berikut merupakan tanda-tanda kamu sedang mengalami burnout:

  1. Kamu merasakan kelelahan sepanjang waktu.
  2. Sering sakit kepala atau nyeri otot.
  3. Terjadi perubahan pada nafsu makan dan kebiasaan tidur.
  4. Merasa gagal dan meragukan kemampuan diri sendiri.
  5. Kehilangan motivasi
  6. Merasa tak berdaya dan sendirian di dunia ini.
  7. Pandangan semakin negatif dan sinis
  8. Menurunnya kepuasan dan rasa pencapaian.
  9. Menarik diri dari tanggung jawab.
  10. Mengisolasi diri dari orang lain.
  11. Menunda-nunda dan membutuhkan waktu lebih lama dalam menyelesaikan sesuatu.
  12. Menggunakan makanan, obat-obatan atau alcohol untuk mengatasinya.
  13. Melampiaskan kekesalan kepada orang lain.
  14. Melewatkan pekerjaan dengan datang terlambat atau pulang lebih awal.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

  1. Kenali tanda-tanda bahwa kamu sudah merasa kelelahan atas pekerjaan atau kondisi tersebut.
  2. Habiskan waktu dengan orang-orang terdekatmu, seperti pasangan, keluarga ataupun teman-teman terdekatmu. Cobalah untu tidak memikirkan hal-hal yang membuatmu lelah dan habiskan momen tersebut dengan hal-hal yang positif dan menyenangkan.
  3. Batasi kontakmu dnegan orang-orang yang membuatmu merasa negatif. Jika memang kamu harus bekerja dengannya kamu dapat membatasi waktu kerjamu yang kamu habiskan dengannya.
  4. Berikan apresiasi terhadap dirimu sendiri, jika memang orang sekitarmu tidak memberikan apresiasi atas pekerjaanmu, kamu dapat memberikan itu sendiri ke dirimu, tapi jangan berlebihan ya lakukan secukupnya!
  5. Jaga keseimbangan hidup, jika awalnya kamu bekerja berlebihan dan tanpa henti, kamu dapat mulai mengurangi itu dengan mencari cara agar bekerja secara efektif sehingga tetap memiliki waktu untuk beristirahat. Jangan memaksa dirimu terlalu keras karena sesuatu yang berlebihan itu seringkali berakhir dengan tidak baik!
  6. Berikan prioritas pada dirimu, jika kamu merasa kesusahan dalam menata waktumu kamu dapat memulai membuat jadwal prioritas dalam pekerjaan atau hidupmu.
  7. Ubah gaya hidupmu dengan cara mengonsumsi makanan sehat, tetap rutin berolahraga dan tidur yang cukup. Dengan tubuh dan pikiran yang sehat dapat menurunkan risiko terjadinya burnout.

Jika cara-cara diatas belum dapat mengatasi kondisimu, kamu dapat coba mencari bantuan professional, seperti psikolog. Kamu dapat datang ke Biro Psikologi Lestari.

Referensi :

Burnout. (n.d.). Retrieved October 2021, from American Psychological Association: https://dictionary.apa.org/burnout

Koutsimani, P., Montgomery, A., & Georganta, K. (2019). The Relationship Between Burnout, Depression, and Anxiety: A Systematic Review and Meta-Analysis. Fronties in Psychology, 10, 284. doi:https://dx.doi.org/10.3389%2Ffpsyg.2019.00284

Maslach, C., & Leiter, M. P. (2016). Understanding the burnout experience: recent research and its implications for psychiatry. World Psychiatry, 15(2), 103-111. doi:https://dx.doi.org/10.1002%2Fwps.20311

Smith, M., Segal, J., & Robinson, L. (2020, October). Stress management : Burnout Prevention and Treatment. Retrieved October 2021, from HelpGuide: https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.html

+62822 5070 7020 (WA Pendaftaran Layanan)

+62813 3131 8121 (WA Admin Marketing)

biropsikologilestari@gmail.com

Senin - Jum’at 09 : 00 - 16 : 00
Sabtu 09 : 00 - 14 : 00
The Serenity No. 21 Nginden Semolo, Surabaya

Tentang Kami

Ikuti kami di

Copyright © 2024 Biro Psikologi Lestari.