CINDERELLA COMPLEX, APA SIH ITU?

Pernahkah kamu menderngar istilah Cindrella Complex? Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Collete Downing pada tahun 1981 dalam bukunya yang berjudul The Cinderella Complex: Women’s Hidden Fear of Independence. Lalu apasih sebenarnya Cindrella Complex itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

APA ITU CINDRELLA COMPLEX ?

Pada dasarnya, ini adalah kompleks yang membuat wanita percaya bahwa mereka adalah “gadis dalam kesengsaraan” yang perlu diselamatkan oleh laki-laki yang mencintainya. Hal ini digambarkan dengan wanita ini menunggu pria tersebut untuk datang dan mengambil kendali atas hidup mereka, sehingga mereka dapat hidup bahagia dan puas dengan berdiri di belakang pria mereka. Cindrella Complex ini merupakan suatu sikap dan rasa takut yang membuat wanita sangat tertekan sehingga tidak bisa dan tidak berani memanfaatkan kemampuan otak dan kreativitasnya (Dowling, 1995). Dowling juga menjelaskan Cindrella Complex merupakan ketergantungan psikologis pada perempuan dimana terdapat keinginan yang mendalam untuk dilindungi dan dirawat oleh orang lain terutama laki-laki sebagai pasangannya.

Hal ini seperti dongeng Cinderella yang sering kita dengar bahwa di zaman dahulu kala terdapat seorang putri bernama Cinderella yang menunggu pangeran menawan untuk menyelamatkannya dari ibu dan saudara tirinya yang jahat. Cinderella merupakan salah satu contoh yang menginsipirasi bahwa seorang wanita itu harus “diselamatkan” oleh seorang pria hebat dan dibantu oleh kekuatan di luar dirinya untuk mendapatkan pengakuan dan rasa hormat. Dalam kisah tersebut juga ditunjukkan bahwa Cinderella tidak pernah menyimpan dendam terhadap penindasan yang dilakukan ibu dan saudara tirinya selama dia hidup, hal ini menggambarkan bahwa seorang wanita dalam mengatasi penindasan seperti itu harus tetap sabar dan berbudi luhur. Kisah ini jelas menunjukkan bahwa budaya patriarki terasa begitu kental yang menunjukkan ketergantungan psikologis pada wanita terhadap pria. Kualitas kecantikan wanita dilihat dari karakter yang berbudi luhur, patuh, sabar serta rela berkorban. Hal ini menyebabkan wanita mengandalkan pria sebagai sumber perlindungan, identitas dan bukti cinta.

Penggambaran cerita tersebut sama halnya seperti yang terjadi pada Cindrella Complex. Alih-alih mengembangkan potensinya,  para wanita tersebut lebih memilih mencari seorang pria untuk bersandar atau sesuatu di luar dirinya yang dapat memberi arti hidup bagi mereka. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya hingga depresi.

GEJALA APA YANG TERJADI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI CINDRELLA COMPLEX ?

Sampai saat ini belum ada gejala pasti, namun kebanyakan psikolog percaya bahwa wanita yang menderita kompleks ini biasanya memiliki masalah emosional lain yang mendalam seperti harga diri rendah dan masalah ketergantungan. Dowling juga mengungkapkan bahwa efek psikologis dari Cinderella Complex adalah kurangnya harga diri, kurang percaya diri, kecemasan dan ketidakmampuan untuk berfungsi di tempat kerja. Di samping itu beberapa gejala yang mungkin terjadi pada Cinderella Complex, yaitu: menerima dan mematuhi apapun pilihan dan keputusan pasangannya, merasa cemas hidup sendiri, merasa sulit atau tidak mungkin untuk membuat keputusan besar dalam hidupnya sendiri, mengalami kesulitan menghidupi dirinya sendiri atau dalam memegang pekerjaan, lebih menyukai peran tradisional sebagai ibu rumah tangga, lebih suka selalu berpasangan secara romantis dengan seseorang—biasanya seseorang yang dapat digambarkan sebagai “kuat”, jarang atau tidak pernah keluar dari zona nyaman emosionalnya, menunjukkan keinginan yang kuat untuk diperhatikan.

Seseorang dengan Cinderella Complex  tidak percaya bahwa mereka memiliki nilai diluar apa yang telah diberikan. Mereka juga akan selalu menunggu untuk diselamatkan dari kehidupan oleh laki-laki mereka, tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Mereka membutuhkan sosok laki-laki itu untuk melakukan segalanya untuk mereka; mereka membutuhkan perawatannya, tidak peduli berapa harga yang harus mereka bayar untuk itu. Mereka akan tetap berada dalam hubungan yang kasar yang memupuk cita-cita ini, karena mereka tidak bisa sendiri, dan takut akan perubahan yang akan menjauhkan mereka dari laki-laki mereka.

FAKTOR-FAKTOR APA SAJA YANG MENYEBABKAN CINDERELLA COMPLEX  ?

  1. Pola Asuh Orangtua

Pola Asuh Orangtua memang merupaka faktor yang cukup penting dalam perkembangan diri seseorang. Kebanyakan psikolog percaya bahwa dalam banyak kasus, masalah ketergantungan dapat terjadi akibat pola asuh yang terlalu protektif. Bahkan pola asuh ini dapat berkembang menjadi perilaku yang kasar, seperti anak dihukum dengan dipermalukan secara sosial selama tahun-tahun perkembangan yang membuatnya semakin memiliki harga diri yang rendah. Sedangkan pola asuh orangtua yang permisif memiliki hasil yang berbanding terbalik. Semakin tinggi persepsi pola asuh permisif maka semakin rendah kecenderungan Cinderella Complex yang terjadi pada anak. Orangtua dengan pola asuh permisif memberikan kelonggaran dan peraturan yang tidak ketat sehingga anak dapat memiliki kebebasan dalam menentukan keputusan. Hal ini membuat anak dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih mandiri.

  1. Kematangan Pribadi

Kematangan merupakan proses yang terus-menerus pada sebuah sistem organisme dalam mencapai kedewasaan dalam perilaku. Kematangan kepribadian dalam perempuan biasanya berdasarkan pada persepsi yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Interaksi dengan lingkungan sekitar dan kesempatan untuk mengembangkan diri serta menghadapi permasalahan dapat menentukan pembentukan kecenderungan Cinderella Complex. Semakin tinggi kematangan kerpibadian maka semakin rendah kecenderungan Cinderella Complex, begitu pula sebaliknya.

  1. Konsep Diri

Seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif terhadap dirinya sehingga merasa bahwa dirinya tidak cukup berharga dibandingkan orang lain. Sedangkan individu yang memiliki konsep diri yang psotif akan memiliki penilaian yang positif terhadap dirinya sehingga dapat menerima dirinya sendiri secara apa adanya. Kecenderungan Cinderella Complex dapat terbentuk karena adanya keyakinan yang tumbuh di dalam konsep diri perempuan tentang stereotipe yang terbentuk di lingkungan sekitarnya.

KAPAN SESEORANG DENGAN KECENDERUNGAN CINDERELLA COMPLEX  HARUS MENCARI BANTUAN PROFESIONAL?

Tidak semua perempuan yang memiliki gejala-gejala diatas termasuk dalam kecenderungan Cinderella Complex. Banyak juga perempuan yang memang menikmati peran tradisional sebagai seorang ibu rumah tangga dan memiliki hubungan yang sehat dengan pasangannya, serta memiliki peran maupun keputusan yang setara dalam hubungannya.

Namun, jika anda memiliki ketakutan untuk hidup sendiri dan bertanggung jawab penuh atas kehidupan maupun kesejahteraan diri menyebabkan anda merasa sangat cemas, maka Anda mungkin harus mencari bantuan professional, seperti Psikolog. Seorang psikolog klinis berlisensi dapat membantu Anda menemukan cara untuk mengatasi ketakutan Anda dan meningkatkan kualitas hidup emosional Anda.

Referensi:

Dowling, Colette. 1995. Tantangan Wanita Modern : Ketakutan Wanita akan Kemandirian. Alih bahasa: Santi, W.E., Soekanto. Jakarta: Erlangga.

Hanes, E. (2020, September 9). Cinderella Syndrome: Signs You Have It and How to Overcome It. Retrieved January 30, 2022, from Healthgrades: https://www.healthgrades.com/right-care/mental-health-and-behavior/cinderella-syndrome-signs-you-have-it-and-how-to-overcome-it

Saha , S., & Tanishka, S. (2016). Cinderella Complex: Theoretical Roots to Psychological Dependency Syndrome in Women. The International Journal of Indian Psychology, 3(3), 118-122.

Zain, T. S. (2016). CINDERELLA COMPLEX DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI. Jurnal Indigenous, 1(1), 92-98.

 

 

 

+62822 5070 7020 (WA Pendaftaran Layanan)

+62813 3131 8121 (WA Admin Marketing)

biropsikologilestari@gmail.com

Senin - Jum’at 09 : 00 - 16 : 00
Sabtu 09 : 00 - 14 : 00
The Serenity No. 21 Nginden Semolo, Surabaya

Tentang Kami

Ikuti kami di

Copyright © 2024 Biro Psikologi Lestari.