Perkembangan moral pada masa awal kanak-kanak masih dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak belum mencapai titik dimana ia bisa mempelajari atau menerapkan prinsip-prinsip abstrak tentang benar dan salah. Ia hanya belajar bagaimana bertindak tanpa mengetahui mengapa. Lalu, Apa saja yang perlu kita ketahui tentang disiplin pada masa awal kanak-kanak dan jenis-jenis disiplin? Simak penjelasan dibawah ini yuk!
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan kepada anak-anak perilaku moral yang diterima kelompok. Tujuannya adalah untuk mengajarkan kepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk dan mendorongnya berperilaku sesuai dengan standar-standar yang ada. Ada tiga unsur penting dalam disiplin yang perlu kita perhatikan.
- Peraturan dan hukum yang berfungsi sebagai pedoman bagi penilaian yang baik.
- Hukuman yang belaku bagi pelanggaran peraturan dan hukum.
- Hadiah untuk perilaku yang baik atau usaha untuk perilaku sosial yang baik.
Selama masa awal kanak-kanak yang harus ditekankan adalah aspek pendidikan berperilaku dari disiplin dan hukuman hanya diberikan jika terbukti anak-anak mengerti kesalahan dari perilakunya, terlebih lagi kalau ia sengaja melanggar peraturan dan hukum tersebut. Cara yang baik untuk meningkatkan keinginan anak-anak untuk belajar berperilaku sosial yang baik adalah memberikannya hadiah.
Berikut merupakan jenis-jenis disiplin yang digunakan pada awal masa kanak-kanak.
1.Disiplin Otoriter
Ini merupakan bentuk disiplin tradisional. Dalam disiplin yang bersifat otoriter, orangtua dan pengasuh yang lain menerapkan peraturan-peraturan dan memberitahukan pada anak-anak agar mereka mematuhi peraturan tersebut. Mereka tidak menjelaskan kepada anak-anak mengapa harus mematuhi peraturan tersebut, anak-anak juga tidak diberi kesempatan tentang adil tidaknya peraturan-peraturan tersebut atau apakah peraturan-peraturan tersebut masuk akal bagi anak-anak. Hukuman yang diberikan dalam bentuk disiplin otoriter seringkali kejam dan keras sebagai betuk pencegahan pelanggaran peraturan di masa mendatang. Pemberian hadiah juga tidak dilakukan karena dipandang dapat mendorong anak-anak untuk mengharapkan sogokan agar melakukan sesuatu yang diwajibkan.
2. Disiplin yang Lemah
Dalam disiplin ini anak-anak tidak diajarkan peraturan-peraturan, tidak ada hukuman meskipun anak-anak sengaja melakukan kesalahan, serta tidak ada hadiah yang diberikan bagi anak-anak yang berperilaku dengan baik. Filsafat yang mendasari Teknik disiplin ini adalah bahwa melalui akibat dari perbuatannya anak-anak akan belajar bagaimana berperilaku secara sosial.
3.Disiplin Demokratis
Prinsip-prinsip penggunaan disiplin demokratis meningkat di masa sekarang. Dalam disiplin demokratis menekankan hak anak untuk mengetahui mengapa peraturan-peraturan tersebut disebut dan diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri bila ia menganggap peraturan tersebut tidak adil. Disiplin demokratis mengusahakan untuk agar anak-anak mengerti apa arti peraturan-peraturan tersebut dan mengapa dalam kelompok sosial mengharapkan anak-anak mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Hukuman yang diberikan pun disesuaikan dengan kesalahan yang dilakukannya dan tidak ada lagi hukuman fisik. Penghargaan atas usaha anak-anak dalam mematuhi peraturan tersebut biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian hadiah semacam pujian dan pengkuan sosial
Nah, setelah dijelaskan tentang disiplin diatas, kira-kira orang tua kalian menerapkan disiplin yang mana?
Referensi :
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.