Pola Emosional yang Umum Pada Masa Akhir Anak-Anak

Pada masa akhir anak-anak, mereka mulai menyadari bahwa terdapat ungkapan-ungkapan emosi yang kurang diterima oleh kelompok sebayanya. Seperti tantrum yang dianggap perilaku bayi, takut yang dianggap sikap pengecut dan rasa cemburu yang dianggap sebagai tindakan tidak sportif. Oleh karena itu, anak mempunyai keinginan kuat untuk mengendalikan emosi-emosi tersebut.

Hal ini tidak berlaku saat di rumah, Anak akan tetap menunjukkan emosi yang kuat ketika di rumah. Kebanyakan orangtua akan menganggapnya sebagai “perilaku yang tidak sesuai dengan usia”. Tidak hanya pada ungkapan emosi negatif, namun juga pada ungkapan emosi positif, seperti : tertawa terbahak-bahak, tertawa genit, berguling-guling di lantai yang seringkali dianggap sebagai perilaku yang kurang matang. Padahal hal ini menandakan bahwa anak bahagia dan melakukan penyesuaian diri yang baik.

Ingin tahu lebih lanjut tentang pola emosi yang umum pada masa akhir anak-anak. Yuk, simak penjelasan berikut!

Pola emosional yang terjadi pada Akhir masa anak-anak berbeda dengan Awal masa anak-anak. Hal ini berbeda karena dua hal, yaitu : jenis situasi yang menyebabkan terjadinya emosi dan bentuk ungkapannya. Perubahan ini terjadi karena adanya pengalaman dan proses belajar pada anak untuk mengetahui bagaimana anggapan orang lain atas bentuk ungkapan emosional yang ditunjukkan.

Dari pengalaman dan proses belajar tersebut anak jadi mengetahui bahwa ada beberapa bentuk ungkapan emosional yang kurang diterima secara sosial seiring bertumbuhnya usia dan badan. Anak menunjukkan amarah dalam bentuk menggerutu dan berbagai ungkapan kasar. Karena ia mulai mengerti bahwa bentuk ungkapan amarah dengan tantrum dan menangis dianggap sebagai perilaku bayi. Tidak hanya bentuk ungkapan emosi, jenis situasi yang berbeda pun membangkitkan anak yang lebih besar untuk lebih cepat marah karena mulai mengerti kondisi dan komentar yang merendahkan atau menjelekkannya.

Pada akhir masa anak-anak, ada waktu dimana meningginya emosi yang kurang menyenangkan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan pada anak dan sulit untuk dihadapi. Meningginya emosi biasanya disebabkan karena adanya perubahan secara fisik maupun lingkungan. Ketika akhir masa anak-anak organ-organ seks mulai berfungsi dan meningginya emosi akan mencapai puncaknya. Sedangkan dalam bentuk lingkungan yang menyebabkan meningginya emosi anak adalah ketika anak harus menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti masuk sekolah dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

Ketika hal tersebut terjadi, orangtua seringkali mengekang atau memaksa anak menekan ungkapan emosi tersebut.  Hal ini menyebabkan anak gelisah, tegang dan mudah marah akan masalah kecil sekalipun. Karena keadaan emosi yang tidak tersalurkan bukan hal menyenangkan bagi anak, maka anak akan mencoba meredakan keadaan ini dengan sibuk bermain dengan tertawa terbahak-bahak atau menangis. Karena menangis dianggap perilaku bayi dan kurang diterima dalam harapan sosial.  Anak akan mencoba mencari cara baru untuk mengatasi ungkapan emosional agar sesuai dengan harapan sosial. Anak akan menemukan dengan cara coba-coba dan bukan melalui bimbingan bahwa ada bentuk-bentuk ungkapan emosional yang lebih baik dan diterima secara sosial.

Beberapa anak yang memiliki teman akrab dan membicarakan berbagai situasi yang menimbulkan emosi tidak menyenangkan, seperti kecewa, takut, cemburu dan sedih akan membantunya memperoleh pandangan baru sehingga setiap situasi yang membangkitkan emosi tersebut dapat dicegah atau dikurangi.

Sebagai orangtua sebaiknya tetap melakukan pendampingan pada anak-anak karena jika terjadi kesalahan dalam proses pengolahan emosi anak di masa ini, orangtua dapat memberikan bimbingan yang benar sehingga tidak berdampak pada pengolahan emosi anak di masa perkembangan berikutnya.

Referensi :

Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

+62822 5070 7020 (WA Pendaftaran Layanan)

+62813 3131 8121 (WA Admin Marketing)

biropsikologilestari@gmail.com

Senin - Jum’at 09 : 00 - 16 : 00
Sabtu 09 : 00 - 14 : 00
The Serenity No. 21 Nginden Semolo, Surabaya

Tentang Kami

Ikuti kami di

Copyright © 2024 Biro Psikologi Lestari.