Dalam teori perkembangan, remaja disebut sebagai Adolescene yang memiliki arti tumbuh menjadi dewasa. Namun, pengertian ini berubah seiring dengan perkembangan zaman. Saat ini, Adolescene memiliki arti yang luas. Hal ini mencakup kematangan mental, emosional sosial, dan fisik. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari usia 13 tahun – 16 tahun, sedangkan akhir masa remaja berlangsung dari usia 16 tahun – 18 tahun. Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remajapun menjadi bagian yang cukup penting karena terjadi banyaknya perubahan yang terjadi. Lalu, apa saja sih yang terjadi pada masa remaja? Yuk, simak pejelasan dibawah ini!
- Merupakan periode yang penting
Pada masa ini terjadi perubahan yang cukup signifikan secara psikologis dan fisik sehingga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku secara langsung maupun dalam jangka panjang. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa masa remaja merupakan periode yang lebih penting dari masa perkembangan lainnya.
- Terjadinya periode peralihan
Peralihan bukan berarti hanya perubahan yang terjadi, namun peralihan berarti perpindahan dari satu tahap ke tahap perkembangan berikutnya. Hal ini berarti sesuatu yang terjadi di masa lalu akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang maupun masa depan. Bila anak-anak beralih ke dewasa, maka anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanak an dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap yang baru sebagai dewasa.
Dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa remaja, individu bukan lagi seorang anak-anak namun belum menjadi dewasa. Jika mereka bertindak seperti anak-anak, akan diajari agar bertindak sesuai umurnya, sedangkan jika mereka bertindak seperti orang dewasa akan dikritik dan dianggap belum sesuai dengan usianya.
- Terjadinya periode perubahan
Pada masa ini terjadi perubahan sikap dan perilaku pada seseorang. Ada lima perubahan yang umum terjadi pada masa remaja, yaitu: pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan minat dan peran yang diharapkan akan menimbulkan masalah baru yang hanya dapat diselesaikan oleh individu tersebut sesuai dengan kepuasannya. Ketiga, dengan berubahnya minat dan pola perilaku maka nilai-nilai juga berubah, apa yang dianggap penting pada masa anak-anak setelah dewasa tidak dianggap penting lagi. Dan yang terakhir sebagian remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan, remaja menginginkan kebebasan namun masih merasa takut untuk bertanggung jawab akan akibat dan meragukan kemampuan yang dimilikinya.
- Dianggap usia yang bermasalah
Karena pada masa ini, masalah menjadi sulit diatasi baik oleh anak laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan sepanjang masa anak-anak seringkali masalah diselesaikan oleh orang tua sehingga mereka kurang berpengalaman dalam mengatasi masalah dan ketika ditawarkan bantuan mereka cenderung menolak dan merasa ingin mandiri. Karena ketidakmampuannya dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang mereka yakini, banyak remaja menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka.
- Masa mencari identitas diri
Remaja lambat laun mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama seperti teman-temannya. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
Jadi wajar saja bila masa remaja dikatakan dengan masa labil seseorang. Karena adanya adaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. Begitulah penjelasan tentang apa saja yang terjadi pada masa remaja.
Referensi :
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.